BACA JUGA:Ribuan Formasi PPPK di Sumatera Selatan Hangus Tak Terisi
"Ditemukan jejak ban serta tidak terdapat marka jalan di TKP. Lokasi itu jauh dari pemukiman penduduk," tuturnya.
Kasus tabrakan ini masih dalam proses penyidikan Unit Laka Satlantas Polres PALI.
Ketua KPU Lubuklinggau itu tidak ditahan karena dinilai kooperatif.
Satlantas Polres PALI bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel melakukan pemeriksaan mencari bahan analisa tambahan di TKP.
BACA JUGA:Harga TBS di Musi Banyuasin Masih Stabil, Petani Berharap di Angka 3 Ribu Rupiah Per Kg
Olah TKP dilakukan guna memastikan penyebab dan kronologis kecelakaan tersebut. Dalam investigasi itu, tim berusaha mengukur jarak awal titik tabrakan.
AKP Kukuh mengimbau kepada orang tua agar anak di bawah umur jangan dibiarkan mengendarai kendaraan sendiri. “Sudah banyak kecelakaan pada anak di bawah umur," pesannya.
Kedua anak yang meninggal merupakan putri dari Purnomo. Kehilangan kedua anaknya membuat Purnomo syok berat. Jenazah keduanya telah dimakamkan Minggu malam.
“Kakak adik itu dimakamkan satu liang,” kata seorang warga Desa Sungai Baung.
BACA JUGA:Utamakan Cita Rasa, Pentol Kuah Tetap Menjadi Pilihan Meski Cuaca Dingin
Sementara korban BN, merupakan anak kedua dari Bambang, juga warga Sungai Baung. Korban dirujuk ke RSMH untuk jalani operasi karena alami patah di pangkal paha kaki sebelah kanan.
Kondisi BN saat ini sudah bisa diajak komunikasi. Informasinya, Ketua KPU Lubuklinggau, Topandri dalam kondisi sehat dan sedang mengupayakan untuk mediasi dengan keluarga korban.
Kepala Desa Sungai Baung, Sulhandi berharap ada iktikad baik dari pengemudi mobil yang menabrak ketiga korban.
“Kami menyambut iktikad baik untuk mediasi ini,” ujarnya.
Selain karena kejadian itu merenggut dua korban jiwa, keluarga korban yang terluka juga butuh biaya untuk operasi dan perawatan di rumah sakit. Apalagi, orang tua BN bukan dari keluarga mampu.