3. Penguatan Solidaritas Sosial
Praktik zakat memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Ini menciptakan rasa persaudaraan dan tanggung jawab bersama dalam membantu yang kurang beruntung.
4. Pengentasan Kemiskinan
Zakat memiliki potensi untuk mengurangi tingkat kemiskinan dengan memberikan dukungan langsung kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan orang yang terlilit hutang.
Penerapan zakat tidak hanya terbatas pada individu, tetapi juga dapat dilakukan melalui lembaga-lembaga amil zakat yang ditunjuk oleh pemerintah atau organisasi amal.
Lembaga-lembaga ini mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat secara efisien kepada yang membutuhkan.
Selain itu, dalam masyarakat Islam, ada juga konsep zakat fitrah yang diberikan pada akhir bulan Ramadan sebagai tanda syukur atas berkah yang diterima selama bulan puasa.
Zakat fitrah biasanya diberikan dalam bentuk makanan pokok atau uang dan ditujukan kepada fakir miskin agar mereka juga bisa merayakan hari raya dengan layak.
Dalam Islam, zakat bukan hanya tentang memberikan sumbangan finansial, tetapi juga tentang membentuk kesadaran sosial, kesederhanaan, dan kepedulian terhadap sesama.
Dengan mempraktikkan zakat, umat Islam tidak hanya memenuhi kewajiban keagamaan mereka, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih adil dan berempati. (*)