HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Momen Hari Raya Idul Fitri, tidak lengkap rasanya tanpa kehadiran dodol khas Desa Tebing Gerinting Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir.
Betapa tidak, dodol asal Tebing Gerinting Kabupaten Ogan Ilir ini, memiliki kekhasan tersendiri jika dibanding dengan dodol buatan daerah lain, termasuk dodol yang berasal dari Pulau Jawa.
Rasanya yang legit, serta harumnya daging durian, membuat dodol khas Tebing Gerinting Kabupaten Ogan Ilir ini, sangat diminati oleh pelanggan dari daerah lain.
Menurut Pengusaha Dodol Tebing Gerinting, Marida, pelanggan dodolnya sebagian besar berada di Jambi, Palembang, Pangkalan Balai, Prabumulih, Belitang, dan sejumlah daerah lainnya.
BACA JUGA:Demi Klub dan Misi Lulus Olimpiade, Katanya Liga 1 Dihentikan, Apa Iya?
BACA JUGA:Megawati Hangestri: Sampai Jumpa lagi Red Sparks! Ini Spekulasi Penyebab Kontrak tak Diperpanjang!
"Alhamdulillah, mereka semua pelanggan kami sejak puluhan tahun lalu," ujarnya, Minggu, 31 Maret 2024.
Ditambahkan Marida, usaha dodol yang digelutinya ini memang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Awalnya, usaha dodol ini merupakan milik mertuanya. Setelah mertuanya mengalami sakit, akhirnya mereka yang melanjutkan.
"Sebenarnya usaha dodol ini melanjutkan usaha mertua, yang sudah puluhan tahun lalu," terangnya.
BACA JUGA:Kejam! Diduga Jadi Korban Begal Sadis, Pria Paruh Baya Terluka Parah
BACA JUGA:Apriyadi Boyong Paket Sembako dan THR untuk Kaum Dhuafa di Desa Lumpatan
Dalam sehari, produksi dodol Desa Tebing Gerinting Selatan milik Marida ini bisa mencapai 350 hingga 400 kilogram dodol.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya, bahkan bisa sampai 500 kilogram per hari produksi dodol," lanjutnya.
Menurunnya permintaan dodol di Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah ini, disinyalir dikarenakan daya beli masyarakat yang berkurang.