Tapi memang masih tahap penjajakan dengan partai-partai seperti Golkar, Gerindra, dan lainnya.
Dan saya kembali tegaskan sikap saya belum saya putuskan secara pasti,” terang Ratu Dewa.
Ratu Dewa pun merasa bersyukur dengan adanya hasil survei yang menyatakan bahwa tingkat elektabilitasnya terus naik.
Dikatakannya, hal tersebut merupakan respons positif dari masyarakat Kota Palembang atas apa yang telah ia lakukan selama ini.
“Alhamdulillah jika elektabilitas dari hasil survei baik.
Saya merasa bersyukur masyarakat bisa senang dengan apa yang saya kerjakan.
Tapi untuk langkah selanjutnya kita liat nanti ya,” katanya.
Seperti diketahui, geliat Pilkada Seretak yang akan berlangsung November 2024 sudah mulai terlihat.
Terlebih lagi untuk Kota Palembang.
Hal ini ditandai dengan banyaknya spanduk dan juga baleho yang bertebaran di sudut kota Palembang.
Sejumlah nama-nama calon Walikota Palembang mulai bermunculan.
Beberapa tokoh di Kota Palembang mulai digadang-gadang akan maju sebagai kandidat Calon Walikota Palembang 2024 - 2029.
Jika melihat dari jumlah kursi yang ada di DPRD Kota Palembang, maka syarat dukungan pencalonan adalah sebanyak 20 persen dari jumlah kursi DPRD yakni 50 kursi.
Dan melihat dari rujukan terseut, maka setidaknya kemungkinan nanti akan ada 4 pasang calon di Pilwakot Palembng yang berasal dari Partai Politik.
Beberapa tokoh yang digadang-gadang maju dalam pertarungan Pilkada Palembang adalah Ratu Dewa yang kini masih sebagai Pejabat Walikota Palembang, dan Fitrianti Agustida, Mantan Wakil Walikota Palembang 2018-2023.
Namun ada juga nama Basyaruddin Ahmad, seorang birokrat Pemprov Sumsel, yang dianggap sebagai kuda hitam. Lalu ada nama Akbar Alfaro, Yudha Mahyudin, HNU, Syaiful Fadli, dan Charma. (*)