HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Kota Palembang mengalami tingkat inflasi rendah pada Mei 2024. Dimana inflasi moon-to-month sebesar 0,10 persen dan inflasi year-on-year 3,07 persen.
Penyebabnya kenaikan harga emas yang masih sulit dikendalikan. Namun cenderung lebih rendah dalam inflasi moon-to-month, tapi meningkatkan pada inflasi year-on-year dibandingkan dengan bulan April 2024.
Data tersebut disampikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang Palembang, Yudhistira Arya Noegraha, saat rilis Senin, 3 Juni 2024.
Kegiatan tersebut dipimpin Pj Walikota Palembang Drs H Ratu Dewa, MSi, dan dihadiri pimpinan atau perwakilan dari Inspektorat Kota Palembang, dan dinas terkait dilingkungan Pemkot Palembang.
BACA JUGA:Ternyata Ini Kronologi Aksi Perampokan dan Pelecehan di Toko Sembako di Kenten Laut Banyuasin
BACA JUGA:Krisdayanti Bersama Komisi IX Apresiasi Layanan Embarkasi Palembang
Penandatanganan hibah dan rilis data resmi Statistik BPS dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Palembang.
Misalnya pada Bulan April 2024, Kota Palembang mengalami inflasi moon-to-month sebesar 0,38 persen dan inflasi year-on-year 2,97 persen.
Menanggapi hasil rilis tersebut Pj Walikota Palembang Drs H Ratu Dewa, MSi segera memberikan himbauan kepada kepala dinas yang bersangkutan terhadap sektor yang mengalami inflasi.
Inflasi di Kota Palembang terjadi akibat kenaikan harga emas dan perhiasan, kenaikan cabai, bawang merah dan hortikultura, dan kenaikan harga gula pasir.
BACA JUGA:Pecco Bagnaia Cetak Kemenangan pada Race MotoGP Italia di Sirkuti Mugello
BACA JUGA:Skuad Garuda Indonesia Benahi Komunikasi, Jelang Indonesia Vs Irak
Yudhistira Arya Noegraha menjelaskan, kenaikan harga emas dunia masih mempengaruhi inflasi di Kota Palembang Palembang Mei 2024.
"Ketegangan geopolitik dunia, jatuhnya nilai dolar AS dan adanya ekspektasi bahwa Federal Reserve (Bank Sentral AS) akan memangkas suku bunga sehingga harga emas akan terus meningkat selama 4 bulan berturut-turut," katanya.
Harga produk holtikultura seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan beberapa buah seperti jeruk dan pisang, dipengaruhi oleh cuaca yang belum stabil sehingga terjadi gagal panen.