"Kios yang jualan sembako hanya sebagian saja barang yang bisa diselamatkan karena api terus membesar," bebernya.
Masih kata Sarinah, yang keseharian berjualan buah-buahan menyampaikan, kios yang terbakar dimiliki oleh Heni, Awi, Darmina dan lainnya.
Ada yang kiosnya berjualan sembako, jualan pur ayam ternak dan sejenisnya. Ada jualan kios jualan gas. Tetapi saat kebakaran itu semua gas yang ada dalam kios sedang kosong alias tidak berisi gas.
"Kalau untuk penyebab kebakaran kami tidak tahu. Api tiba-tiba muncul dapat informasi," ucapnya.
Dia menambahkan, beruntung api segera bisa dipadamkan oleh petugas damkar tadi malam. Kalau tidak tentu bisa menjalar ke kios yang lainnya.
"Kasihan pemilik kios habis semua. Barang kami pedagang juga ada ikut terbakar karena menitip di kios itu. Saya nitip timbangan dan payung bejualan. Begitu juga pedagang lainnya payung untuk berjualan yang dititipkan jadi ikut terbakar," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 7 unit kios di pasar Kayuagung hangus terbakar. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 23.45 WIB.
Peristiwa kebakaran itu membuat warga sekitar ketakutan, dikarenakan bisa menyambar ke lokasi lain.
Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten OKI, Reyendra Abadi melalui Kabid Damkar M Yusuf SE menjelaskan, peristiwa kebakaran kios pasar Kayuagung terjadi tadi malam. Dimana anggota Damkar mendapatkan laporan dari warga.
"Kebakaran kios pasar Kayuagung semalam pihak kita mendapatkan laporan dari warga sekira pukul 23.45 WIB dan langsung menuju lokasi," ujarnya, Kamis 6 Juni 2024.
Dia menerangkan, anggota Damkar saat tiba di lokasi api sudah membesar dan yang terbakar adalah kios sebanyak 7 pintu di bagian belakang dekat Masjid dan depan pasar ikan.
"Dengan cepat anggota memadamkan api, kita menurunkan 2 mobil damkar dengan suplai air 5.000 liter dan 3.000 liter," ungkapnya.
Ditegaskan Yusuf, anggota Damkar berjibaku memadamkan api. Tetapi terkendala kios dalam keadaan tertutup sehingga menginformasikan kepada pemiliknya.
Namun sayangnya, ada sebagain pemilik sedang tidak ada di Kayuagung. Sehingga membuat kios tidak bisa dibuka. Untuk yang ada pemiliknya, isi toko langsung diselamatkan.
"Jadi kita sedikit kewalahan memadamkan api untuk toko yang pemiliknya tidak ada," terangnya.
Sambungnya, dalam pemadaman itu anggota dengan cepat mensuplai air muatan 3.000 liter ke mobil muatan 5.000 liter.