PALEMBANG, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Jelang puncak Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-64, Tim Tangkap Buron (Tabur) Kejaksaan Tinggi Sumsel berhasil memberikan kado dengan meringkus Romas Angkasawan DPO kasus tindak pidana umum.
Diketahui, Romas Angkasawan berstatus DPO lebih dari satu tahun saat hendak dilaksanakan ekseskusi putusan pidana 5 bulan penjara oleh Jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang.
Demikian rilis yang diterima redaksi dari Penkum Kejati Sumsel, Sabtu 20 Juli 2024 menyebutkan bahwa Romas Angkasawan diringkus oleh tim Tabur Kejati Sumsel pada sekira pukul 21.40 WIB tadi malam dipimpin langsung Ketua tim Tabur Hadis Muhardi SH.
Terpidana kasus pencemaran nama baik ini, ditangkap tim Tabur Kejati Sumsel saat sedang berada di Jalan Kota Palembang.
BACA JUGA:Sejak Lama, Terima Jasa Service Lemari
BACA JUGA:Luar Biasa, Angka Kemiskinan OKI Alami Penurunan Drastis
Masih dalam rilisnya, terpidana Romas Angkasawan merupakan DPO asal dari Kejaksaan Negeri Palembang yang kabur saat dilakukan ekseskusi penahanan.
"Sehingga hal ini menjadi kado menyambut Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan untuk Kejaksaan Negeri Palembang," tulis keterangan resmi Kejati Sumsel dalam rilisnya.
Diterangkan juga, bahwa Romas Angkasawan merupakan terpidana dalam Perkara Dugaan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik sebagaimana diatur dalam Pasal 310 Ayat (1) KUHP.
Dan terpidana Romas Angkasawan dijatuhi pidana penjara selama 5 bulan sebagaimana berdasarkan Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No.513/K/Pid/2022 tanggal 24 Juni 2022.
BACA JUGA:4 Unit Mobil Damkar Diturunkan, Padamkan Bangunan Perkantoran Pemkab Muba yang Terbakar
BACA JUGA:MAN 2 Palembang Gelar Acara Perjusa, Bangun Karakter Kemandirian dan Kedisiplinan
Serta, berdasarkan surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P-48) Kepala Kejaksaan Negeri Palembang Nomor:520/L.6.10/Epp.3/09/2022 tanggal 07 September 2022.
Lebih lanjut diterangkan, bahwa terpidana Romas Angkasawan telah dilakukan pemanggilan secara patut sebanyak 3 (tiga) kali.
Namun yang bersangkutan tidak datang, sehingga ditetapkan menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tanggal 22 Februari 2023.