KORANHARIANMUBA.COM - Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sumatera Selatan melanjutkan program kunjungan kerjanya di Yogyakarta, Rabu 9 Oktober 2024, dengan tujuan untuk melakukan studi tiru.
Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan mutu pelayanan publik dan pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Dalam kunjungan tersebut, Kanwil Kemenkumham Sumsel meninjau Kantor Wilayah Kemenkumham Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta Unit Pelaksana Teknis (UPT), termasuk Lapas Kelas IIB Yogyakarta dan LPKA Kelas II Yogyakarta.
Kegiatan ini menjadi ajang benchlearning guna memperbaiki kualitas layanan dan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
BACA JUGA:Kecelakaan di Subuh Hari, Pajero Sport Hantam Tiang LRT di Palembang
BACA JUGA:Sidang Vonis 4 ABH Kasus Pembunuhan AA, Massa Tuntut Keadilan di Depan PN Palembang
Kunjungan kali ini juga difokuskan pada berbagai program pembinaan yang dijalankan di lapas dan LPKA, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Rombongan dari Kanwil Kemenkumham Sumsel dipimpin oleh beberapa pejabat penting, termasuk Kepala Divisi Administrasi, Rahmi Widhiyanti; Kepala Divisi Pemasyarakatan, Mulyadi; Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Ika Ahyani; Kepala Bagian Program dan Humas, Yulizar; Kepala Subbagian Humas, RB, dan TI, Hamsir; Kepala Subbagian Program dan Pelaporan, Dedy Zulian; Kepala Subbagian Kepegawaian, TU dan Rumah Tangga, Tommy; serta Kepala Subbagian Pengelolaan Keuangan, Benni Rizky, beserta sejumlah jajaran lainnya. Mereka disambut dengan hangat oleh jajaran Lapas Kelas IIB Yogyakarta dan LPKA Kelas II Yogyakarta, yang siap berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait berbagai program pembinaan yang tengah dilaksanakan.
Salah satu fokus utama dari kunjungan ini adalah meninjau program pembinaan yang dijalankan oleh Lapas Kelas IIB Yogyakarta dan LPKA Kelas II Yogyakarta.
Tim Kanwil Kemenkumham Sumsel secara langsung meninjau berbagai pelatihan keterampilan yang tersedia di Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki oleh lapas.
Beberapa program pelatihan keterampilan yang diminati adalah pelatihan membatik, tata boga, serta berbagai program pelatihan lainnya yang mendukung keterampilan WBP.
Keterampilan yang diajarkan tidak hanya untuk mengisi waktu selama menjalani masa tahanan tetapi juga diharapkan dapat menjadi bekal yang berguna bagi WBP ketika kembali ke masyarakat nantinya.
Selain meninjau pelatihan, tim juga mendapatkan kesempatan untuk melihat berbagai hasil karya WBP di Lapas Perempuan Yogyakarta. Produk-produk hasil karya ini mendapatkan apresiasi dari rombongan Kanwil Kemenkumham Sumsel yang terkesan dengan kualitasnya.
Tak hanya itu, tim juga berdialog dengan beberapa WBP untuk mendengarkan secara langsung aspirasi mereka, serta kondisi pembinaan yang selama ini dijalani.
Dialog semacam ini penting untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi WBP, sehingga program pembinaan dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan rehabilitasi.