Waduh, Makanan Bergizi Gratis Diangkut Pakai Mobil Pick Up, Dinkes Kota Palembang: Takut Tidak Higienis

Program Presiden, Launching Program Makan Bergizi Gratis di Kota Palembang (Foto Ist)--

"Kan makan di sekolah, 5 hari dalam seminggu, jadi disusun 20 menu. Kecukupan gizi dari petugas gizinya, sudah dihitung gizinya," katanya. 

Menurutnya, ini baru hari pertama pelaksanaan program MBG.  Ke depan akan lebih baik lagi dan lebih variatif menunya. Terkait peran Dinkes Kota Palembang, Fenty, mengungkapkan pihaknya h mengawasi mengenai kesehatan lingkungannya. 

"Di dapur ya kami lakukan pengawasan, distribusi dan pencegahan KLB (kejadian luar biasa). Jadi di sekolah ada tempat cuci tangan, ada ruang transit. Dan kecukupan gizinya," tandasnya. Semua masukan dari hari pertama, akan jadi koreksi untuk pelaksanaan hari-hari berikutnya.

Sementara seorang petugas dari BGN, juga hadir dalam launching program MBG di Kota Palembang kemarin. Namun dia enggan menyebutkan identitasnya. Termasuk katering mana yang ditunjuk. "Iya sama, untuk menu hari ini satu mitra katering," singkatnya.

Pantauan Sumatera Ekspres, di TK Panca Bakti,  SD Negeri 24 dan SD Negeri 25, menunya sama. Nasi Putih, sayur buncis campur butiran jagung,  tempe, olahan ikan gabus yang dicampur tepung terigu menyerupai tahu, dan buah pisang. Tanpi air minum, apalagi susu.

BACA JUGA:Diperpanjang Hingga 15 Januari 2025 Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2

Sementara  menu di SMP Negeri 19 dan SMP Negeri 33 Palembang, hampir sama. Besanya olahan ikan dibuat pentol, tempenya orek kecap. Di SD Negeri 25 Kota Palembang, siswa mulai menerima dan menyantap makanan sekitar pukul 09.30 WIB pada jam istirahat.

"(Santap) habis, suka sama makanannya. Karena di rumah, Bunda suka masak tahu dan tempe, jadi Queen suka," ujar Queen Elena, siswi kelas 2 SD Negeri 25 Palembang.  

Queen mengatakan kebetulan pagi tadi tidak sarapan. Dia senang dengan ada makanan gratis ini. "Di sekolah emang gak pernah jajan, makannya di rumah pas pulang jam 12 siang,” ucapnya.

Namun berbeda halnya dengan Gibran, teman sekelas Queen. Bahkan kotak makanya sempat terjatuh ke lantai. 

"Tidak suka tahu dan tempe, tidak suka buncis. Sukanya sayur kangkung, ayam atau ikan," katanya.

Apalagi sebelum berangkat, dia sudah sarapan di rumah. Sebab dia tidak jajan di kantin sekolah, makan siangnya di rumah. 

"Sudah sarapan di rumah, gak bawa bekal, makan di rumah aja," tukas Gibran.

Terkait anak didiknya ada yang tidak menyantap menu MBG, Kepala SD Negeri 25 Palembang Wiwin Purwanti, mengatakan sebagian besar sudah makan dari rumah. 

"Harapannya ke depan menunya lebih bervariasi, supaya anak-anak suka makannya. Kami juga berupa mengedukasi anak-anak supaya mensyukuri makanan yang ada, supaya mau makan," katanya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan