Turun Angka Cacingan Pada Anak, UPT Puskesmas Buay Pemaca Bagikan Tablet Obat Cacing ke Siswa

OBAT CACING, Siswa Makan Obat Cacing (foto ist)--
KORANHARIANMUBA.COM - Guna mencegah kasus cacingan pada anak, UPT Puskesmas Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, terus melakukan berbagai langkah. Termasuk memberikan bantuan kepada siswa TK dan SD di wilayah tersebut.
Salah satu kegiatannya adalah pembagian tablet obat cacing kepada siswa-siswi PAUD dan TK di Desa Srimenanti, Kecamatan Buay Pemaca, yang dilaksanakan pada Jumat, 17 Januari 2025.
Tablet yang dibagikan adalah Albendazole 400 mg, dengan dosis umum 1 tablet (400 mg) untuk anak-anak di atas usia 2 tahun dan dewasa.
Tablet ini diberikan sebagai dosis tunggal, dan petugas Puskesmas memastikan siswa mengetahui cara konsumsinya, yaitu dikunyah setelah makan nasi.
BACA JUGA:Bongkar Praktek Illegal Driling di Desa Sungai Pinang
BACA JUGA:Akses Jalan Depan Pasar Randik Sekayu Becek dan Berlubang, Warga Keluhkan Kondisi Infrastruktur
Londawati, S.KM., MM, Kepala UPT Puskesmas Buay Pemaca, menyampaikan bahwa tim juga menitipkan obat kepada guru untuk siswa yang tidak hadir.
“Obat yang lebih akan dibagikan kepada siswa yang membutuhkan,” ungkapnya.
Program pemberian obat cacing kepada anak merupakan bagian dari program pemerintah yang wajib dilaksanakan, idealnya dua kali dalam setahun atau setiap enam bulan.
Program ini bertujuan untuk menurunkan angka cacingan pada anak usia prasekolah dan sekolah melalui distribusi obat cacing yang terintegrasi.
"Pemberian obat cacing dilakukan di Posyandu, PAUD, TK, dan SD di wilayah kerja Puskesmas Buay Pemaca," jelas Londawati.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan cacingan.
Petugas Puskesmas secara rutin mengunjungi lembaga pendidikan untuk mendistribusikan obat sekaligus memberikan edukasi kepada guru dan orang tua mengenai langkah pencegahan dan pengobatan penyakit cacingan.
“Cacingan adalah masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak, terutama di daerah dengan sanitasi yang kurang memadai,” tambahnya.