Kabur dari Polisi, Sekawanan Pemotor Malah Mandi Lumpur di Jakabaring

Penonton Balap Liar Kocar-kacir Mandi Lumpur saat dikejar polisi--
KORANHARIANMUBA.COM – Aksi kocak sekaligus apes menimpa sekawanan pemotor yang nekat kabur saat dikejar polisi di kawasan Jakabaring, Palembang. Bukannya lolos, mereka justru terjebak di jalanan berlumpur dan berakhir dengan mandi lumpur massal.
Kejadian ini terekam dalam sebuah video amatir yang langsung viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat para remaja itu panik berusaha menarik sepeda motor mereka yang terjebak dalam kubangan lumpur. Seorang di belakang kamera bahkan tak bisa menahan tawa melihat momen kocak ini.
Insiden ini terjadi di perlintasan jalan tanah dari Jakabaring menuju jalan pintas Pertahanan Ujung. Saat dikejar polisi, para pemotor mencoba melarikan diri lewat jalur ini, tanpa menyadari medan yang licin dan berlumpur. Akibatnya, kendaraan mereka macet di lumpur, dan mereka pun terpaksa turun, melepas sepatu, bahkan sebagian melepas celana panjang agar lebih leluasa menarik motor mereka yang terbenam.
BACA JUGA:Ini Musibah Banjir Terparah Sepanjang Sejarah yang Mengguncang Dunia
BACA JUGA:Revolusi MotoGP 2027, Pirelli Ambil Alih, Michelin Tersingkir
BACA JUGA:Ramadan Penuh Berkah, Puluhan Warga Binaan Lapas Sekayu Tadarus Alquran Setiap Hari
Sementara itu, polisi yang mengejar mereka hanya bisa menyaksikan dari kejauhan bagaimana para remaja itu berusaha mati-matian menyelamatkan diri—dan motor mereka—dari jebakan lumpur.
Kejadian ini langsung menuai beragam komentar dari netizen. Salah satu akun, @plgkehilangan, menulis sindiran tajam:
“Kapan kalian sadar, ulah kalian meresahkan masyarakat sekitar?”
Di tengah maraknya aksi balap liar dan tawuran pelajar di Palembang, pihak kepolisian semakin aktif melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Pada **Jumat, 7 Maret 2025**, Sat Intelkam Polrestabes Palembang menggelar penyuluhan di SMP YWKA Palembang dan SMA Negeri 9 Palembang, menyoroti bahaya tawuran, balapan liar, serta penggunaan knalpot brong.
Kapolrestabes Palembang, AKBP MP Nasution, SH MH, menjelaskan bahwa aksi-aksi ini tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri, tetapi juga merugikan orang lain.
“Diharapkan para siswa tidak ikut-ikutan dalam aksi tawuran dan balapan liar. Ini bukan hanya berbahaya, tapi juga bisa berujung fatal,” tegasnya.
Tak hanya itu, polisi juga mengingatkan tentang bahaya “Asmara Subuh”, yakni fenomena remaja yang berkeliaran setelah sahur, yang kerap berujung pada tawuran dan tindakan negatif lainnya.
“Asmara Subuh bisa menimbulkan banyak dampak negatif. Salah satu siswa SMP YWKA bahkan menjadi korban tawuran akibat mengikuti kegiatan ini,” tambah Nasution.