Siswi SD Tenggelam di Sungai Komering, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian

Upaya pencarian jasad bocah tenggelam--

KORANHARIANMUBA.COM– Keceriaan sore di tepi Sungai Komering berubah menjadi duka ketika Sahira binti Hamid (8), seorang siswi kelas 2 SD, terseret arus dan menghilang di perairan yang dalam. Insiden tragis ini terjadi di Desa Ulak Ketapang, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), pada Rabu 12 Maret 2025 sore. Hingga Kamis 13 Maret, tim SAR gabungan masih berupaya menemukan korban dengan menyisir sungai menggunakan perahu karet.  

Pihak keluarga dan warga setempat masih menunggu dengan harap-harap cemas di lokasi kejadian, sementara petugas terus berjibaku melawan derasnya arus Sungai Komering. Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin SE, menegaskan bahwa timnya akan melakukan pencarian maksimal hingga korban ditemukan.

Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin SE mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi kejadian tersebut pada, Rabu sekitar pukul 20.45 WIB. 

"Berdasarkan informasi itu, saya langsung memerintahkan satu tim Rescue untuk berangkat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban," ungkapnya, Kamis, 13 Maret 2025.

BACA JUGA:Pajak Terhambat, Wali Kota Lubuk Linggau Perintahkan Penertiban Kendaraan 'Surat Sebelah'

BACA JUGA:Tongkang Batu Bara Hantam Rumah Warga di Sungai Musi, Dapur Roboh Saat Jelang Buka Puasa

Ia menambahkan, menurut informasi, pada Rabu sore sekitar pukul 15.30 WIB, korban bersama dua orang temannya bermain dan mandi di pinggir Sungai Komering, tepatnya di Desa Ulak Ketapang Dusun I Kecamatan Teluk Gelam.

"Ketika sedang asyik bermain tiba-tiba korban terseret arus sungai. Dikarenakan tidak bisa berenang seketika menyebabkan korban tenggelam," ujarnya.

Dikatakannya lagi, dua orang teman korban hanya bisa menyaksikan kejadian itu dan kemudian melaporkannya kepada orang tua korban.

Saat ini kita masih melakukan pencarian bersama Tim SAR Gabungan. Untuk metode pencarian kita lakukan dengan membagi Tim SAR Gabungan menjadi Dua Search And Rescue Unit (SRU)," tuturnya.

Masih kata dia, SRU 1 melakukan pencarian dengan cara menyisir aliran Sungai Komering dengan menggunakan perahu karet, serta melakukan manuver perahu karet di lokasi-lokasi yang dicurigai.

"Manuver ini dimaksudkan untuk menciptakan gelombang air yang dapat mengangkat benda-benda yang berada di dalam air termasuk korban yang ada di dalamnya," imbuhnya.

Sedangkan lanjut Raymond, SRU 2 melakukan pencarian dengan jalur darat dan melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat yang berada di sepanjang pesisir aliran sungai.

"Hingga saat ini korban masih belum kita temukan, namun akan terus kita upayakan agar korban secepatnya dapat kita temukan," jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan