Penyebab Sakit Maag Saat Menjalankan Ibadah Puasa, Simak Solusi?
Mengatasi sakit maag saat puasa (Foto Ist).--
Asam lambung adalah masalah yang sering dialami oleh banyak orang. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat membantu mengurangi gejala asam lambung:
Sayuran: Sayuran rendah lemak dan gula, serta kaya serat. Beberapa sayuran yang direkomendasikan termasuk kacang hijau, brokoli, asparagus, kembang kol, sayuran hijau, kentang, dan mentimun.
Jahe: Jahe memiliki sifat anti-inflamasi alami dan dapat meredakan sakit maag serta masalah pencernaan lainnya. Anda bisa menambahkan parutan atau irisan jahe ke dalam makanan, smoothie, atau minum teh jahe.
Oatmeal: Oatmeal dari gandum utuh merupakan sumber serat yang baik. Diet tinggi serat telah dikaitkan dengan risiko refluks asam yang lebih rendah. Selain oatmeal, Anda juga bisa mengonsumsi roti gandum dan nasi gandum.
Buah-buahan selain jeruk: Meskipun jeruk mengandung vitamin C, buah-buahan seperti melon dan semangka memiliki kandungan asam yang lebih rendah dan dapat membantu meredakan gejala asam lambung.
Putih Telur: Putih telur adalah makanan penurun asam lambung. Hindari kuning telur yang tinggi lemak dan dapat memicu gejala asam lambung.
5. Rekomendasi Obat Untuk Mengatasi Sakit Maag
Obat sakit maag saat puasa dapat membantu meredakan gejala maag yang timbul seperti tukak lambung, gastritis, dan GERD. Berikut beberapa pilihan obat yang bisa dipertimbangkan:
1. Promag
Promag adalah obat antasida yang membantu menetralkan kelebihan asam lambung. Tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi. Promag juga bisa diminum setalah makan sahur untuk mengantisipasi sakit maag saat menjalankan puasa.
2. Stofmag
Stofmag juga merupakan obat antasida yang membantu meredakan gejala maag. Jika sakit maag menyerang, obat ini bisa dikomunikasi sesuai petunjuk dokter.
3. Ranitidin atau Famotidin
Obat ini mengurangi produksi asam lambung dan cocok untuk mengatasi maag. Pastikan obat ini untuk dikonsumsi sesuai dosis yang direkomendasikan oleh dokter.
Ingatlah selalu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat, terutama jika memiliki kondisi maag yang lebih serius. (*)