Tekan Inflasi dan Bantu Masyarakat, Pemkab Gelar Operasi Pasar Murah di Buan Ramadhan

Wakil Bupati Kabupaten Ogan Ilir, Ardani, saat memberikan sembako kepada warga tidak mampu (Foto Ist).--

"Pemkab Ogan Ilir juga akan menggelar pasar murah, dengan menyediakan beragam komoditi. Seperti, terigu, susu, dan gula," paparnya. 

Gelaran GMP yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Ilir bekerjasama dengan Perum Bulog ini, dengan harga tebus Rp 69.000.

BACA JUGA:Dorong Terwujudnya Pembangunan Dua Jembatan Penghubung Mesuji Lampung dengan OKI Sumsel

BACA JUGA:Momentum Nuzulul Quran Memperkuat Tali Persaudaraan di Lapas Narkotika Muara Beliti

"Dari Rp 69.000 ini masyarakat mendapatkan 5 kilogram beras serta 1 liter minyak goreng," jelasnya.

Sedangkan, pasar murah yang akan diselenggarakan Pemkab Ogan Ilir melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop), dengan harga tebus hanya Rp 52.000.

Ardani berharap, paket sembako yang telah disediakan oleh Pemkab Ogan Ilir ini, dapat membantu meringankan beban masyarakat disaat harga sejumlah komoditi di pasaran sedang melonjak. 

"Kami ingin seluruh masyarakat desa yang ada di Kabupaten Ogan Ilir ini mendapatkan sembako murah, makanya setiap desa kita berikan jatah sembako murah," pungkasnya. 

Sebelumnya diinformasikan, bahwa tingginya harga bahan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Ogan Ilir saat ini, menjadi perhatian dari Anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir. 

Salah satu anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Amir Hamzah, meminta Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir untuk menggelar pasar murah di sejumlah wilayah Kabupaten Ogan Ilir. 

"Menjelang Ramadan, harga sejumlah bahan pokok sudah mengalami kenaikan. Pemkab harus lakukan pasar murah," sarannya saat Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Selasa, 27 Februari 2024.

Selain harga bahan pokok yang mengalami kenaikan, Amir Hamzah juga menyebut, bahwa bahan pokok seperti beras juga sulit didapat di sejumlah lokasi di Ogan Ilir. 

"Apalagi beras, saat ini sulit sekali didapat di pasar," katanya lagi.

Legislator asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menduga, sulit didapatkannya beras di pasaran disebabkan oleh belum datangnya musim panen di Kabupaten Ogan Ilir. 

"Saat ini para petani di Ogan Ilir baru memasuki masa tanam, jadi kalau mau panen masih lama sekali," sebutnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan