Waduh, Nasib Guru Honorer Negeri Tidak Aman, Ada Buktinya

Massa Honorer K2 unjuk rasa menuntut diangkat menjadi CPNS (Foto Ist).--

P2G, lanjutnya, mengapresiasi komitmen Kemendikbudristek. Namun, faktanya P2G berhasil menemukan 466 kasus guru honorer di Jawa Barat yang tergeser dengan kedatangan guru P1.

Laporan tersebut sudah disampaikan kepada komisi X DPR RI, sambung Iman.

BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi  Paparkan Program Unggulan  Di Hadapan Komisi VIII DPR RI Saat Reses di Palembang

BACA JUGA:Petro Muba Holding Gandeng Kejaksaan Negeri Menuju Tata Kelola Perusahaan BUMD yang Baik

Iman juga menyatakan kondisi geser menggeser antara guru honorer (P3) dan guru PPPK (P1) cukup memanas karena mereka dipaksa memperebutkan formasi yang sama. Padahal, menurut Iman, para guru P1 harus tetap dituntaskan.

Namun, disaat yang sama, guru honorer harus tetap diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi PPPK.

“Nah, ini malah guru P1 didorong untuk menggeser guru honorer (P3). Padahal keduanya sama-sama memiliki hak. Mereka seperti diadu domba, " ucap Iman.

Ketua P2G Garut Rida Rodiana menambahkan fenomena geser menggeser terjadi di Jawa Barat merugikan guru honorer. Secara umum kuota yang diajukan pemda selalu lebih kecil, separuhnya dari yang diajukan pemerintah pusat. 

Contohnya, untuk Jawa Barat, jumlah guru P1 sebesar 1.529, jumlah guru non-ASN 8.974, tetapi kuota PPPK 2024 hanya 1.529. Padahal, angka kebutuhan guru Jawa Barat sebesar 11.583.

"Artinya, guru honorer memang tidak mendapatkan kesempatan mengikuti seleksi PPPK, kendati sekolah membutuhkan tenaga kami,” ungkap guru honorer SMA ini.

Rida mengungkapkan Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD) Jawa Barat yang dikelola Dinas Pendidikan lebih dari 11 triliun. Sementara, dengan asumsi gaji Rp 3,7 juta untuk  8.974 guru honorer di seluruh Jawa Barat selama setahun hanya sekitar Rp 465 miliar.

Rida mempertanyakan mengapa pemerintah daerah Jawa Barat tidak berani membuka kuota guru PPPK bagi guru honorer.

"Untuk menggaji para guru honorer se-Jabar tidak sampai 8,6 persen anggaran yang dikelola oleh bidang PSMA dan PSMK Dinas Pendidikan Jabar kok," terang Rida. (*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan