Nih Simak Penjelasan Ahli Mengenai Benjolan Bawah Leher
Jangan Sepelehkan Benjolan Bisa Jadi Cir Limfoma (foto ist).--
"Pemeriksaan ke dokter tetap perlu dilakukan untuk mendeteksi dini," kata Andika.
Sebab, biasanya dokter akan mengkaji secara terperinci dengan menanyakan gejala serta riwayat kesehatan pasien sekeluarga lalu diikuti dengan pemeriksaan fisik pasien secara menyeluruh.
BACA JUGA:Waduh, 15 Hektar Lahan Gambut di Muara Medak Bayung Lencir Muba Terbakar
BACA JUGA:Personel Gabung Sat Polres Muba Datangi Kejaksaan Negeri Muba, Ini yang Dilakukan
Pemeriksaan fisik secara menyeluruh meliputi, tes darah, pemindaian dengan Rontgen, CT-scan, MRI, PETscan hingga Biopsi.
Limfoma sendiri dibagi menjadi dua, yakni limfoma hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
Limfoma Hodgkin terjadi karena adanya mutasi sel B pada sistem limfatik, dengan hasil deteksi yaitu dengan adanya sel abnormal Reed-Stenberg dalam sel kanker.
Sementara limfoma non-Hodgkin terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel B dan sel T pada sistem limfatik.
BACA JUGA:MenpanRB Menyatakan Ada dua Jenis PPPK
BACA JUGA:4 Unit Mobil Damkar Diturunkan, Padamkan Bangunan Perkantoran Pemkab Muba yang Terbakar
Kanker limfoma Hodgkin umumnya menyebar bertahap melalui pembuluh getah bening.
Pada stadium lanjut bisa menyebar melalui aliran darah ke organ vital seperti hati, paru-paru, dan sumsum tulang belakang meski sangat jarang.
Limfoma biasa menjangkiti usia muda antara 15 tahun dan 30 tahun. Namun, usia dewasa akhir atau di atas 55 tahun juga berisiko.
Secara biologis, penyakitnya berbeda dengan yang terjadi di usia muda. Ditengarai ada keterlibatan dari berbagai faktor, termasuk histologi selularitas, virus Epstein-Barr, dan lain-lain.
”Kasus limfoma Hodgkin banyak ditemukan di usia muda karena sistem imun belum terbentuk secara matang sehingga mudah mengalami perubahan,” ujarnya.