Banyuasin Siap Bangun Pabrik Crude Coconut Oil dengan Investasi Miliaran

Pj Bupati Banyuasin M Farid saat meninjau lokasi pembangunan pabrik CCO (Foto Ist).--

BACA JUGA:Puyang Orang Sekayu, Legenda Leluhur yang Menyatu dengan Tanah Musi Banyuasin

BACA JUGA:Masakan Serba Ikan dengan Cita Rasa, TP PKK Banyuasin Raih Juara III Menu Keluarga

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuasin, Erwin Ibrahim, juga menegaskan bahwa keberadaan pabrik CCO ini akan membawa manfaat besar bagi perekonomian lokal.

"Pastinya berdampak bagi perekonomian masyarakat Banyuasin dan sekitarnya, jika pabrik itu terealisasi pembangunannya," ujarnya.

Pembangunan pabrik ini tidak hanya akan meningkatkan produksi kelapa, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah.

Dalam proses perencanaan ini, pemerintah Kabupaten Banyuasin menggandeng investor asing, yakni Green Power Development Corporation of Japan (GPDJ).

Rencananya, pembangunan pabrik ini akan dilakukan dengan nilai investasi sebesar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.

Skala produksi pabrik CCO tersebut diperkirakan mencapai 100 ton hingga 120 ton per hari, dengan potensi omset mencapai Rp660 miliar per tahun.

Angka ini menunjukkan besarnya potensi keuntungan yang bisa dihasilkan dari pengolahan kelapa menjadi CCO.

Tidak hanya berhenti pada pengolahan kelapa menjadi CCO, rencana pembangunan pabrik ini juga mencakup produksi bahan bakar berkelanjutan, salah satunya sustainable aviation fuel (SAF) atau bioavtur.

SAF merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang saat ini sedang dikembangkan secara global sebagai alternatif bahan bakar fosil untuk industri penerbangan.

Dengan adanya pabrik ini, Banyuasin berpotensi menjadi salah satu produsen SAF di Indonesia, sekaligus berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi emisi karbon.

Diharapkan, pembangunan pabrik CCO dan SAF ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, mengingat potensi dampaknya yang sangat besar bagi Kabupaten Banyuasin dan masyarakatnya.

Selain menciptakan lapangan kerja, pabrik ini juga akan membuka peluang baru bagi petani kelapa lokal untuk menjual hasil panen mereka dengan harga yang lebih kompetitif.

Tidak hanya itu, sektor ekonomi lainnya seperti transportasi, perdagangan, dan jasa pendukung juga akan ikut terdongkrak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan