Pengamat Tata Kota Soroti Minimnya Fasilitas Pejalan Kaki Usai IRT Tewas Tertabrak di Palembang
Lokasi kecelakaan ibu rumah tangga yang tewas tertabrak saat menyeberang jalan di Simpang RS Charitas Palembang--
KORANHARIANMUBA.COM- Peristiwa tragis yang menimpa seorang ibu rumah tangga (IRT) di Simpang RS Charitas Palembang, yang tewas setelah ditabrak pengendara saat menyeberang jalan, memicu keprihatinan banyak pihak.
Pengamat tata kota, Hatta Azuhri, menilai kejadian tersebut harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota maupun Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Senin 17 November 2025.
Hatta menyebut peristiwa itu bukan kasus tunggal. Ia menyoroti bahwa beberapa kejadian serupa sempat viral di media sosial, menandakan rendahnya tingkat keamanan bagi pejalan kaki di Kota Palembang. “Hal ini sedikit membuktikan bahwa Kota Palembang sangat tidak ramah bagi pejalan kaki,” ujarnya.
Menurut Hatta, kenyamanan pejalan kaki di Palembang semakin menurun seiring minimnya fasilitas penyeberangan. Ia menyebut zebra cross yang tersedia masih sangat sedikit, sementara pembangunan LRT juga menyebabkan berkurangnya jumlah jembatan penyeberangan. Situasi tersebut, katanya, turut dirasakan wisatawan lokal yang mengeluhkan sulitnya berjalan kaki dengan aman.
BACA JUGA:Titik Kritis Jalintim: Kaliberau Lumpuh, Polisi Turun Tangan Atasi Kemacetan
“Beberapa konten kreator dari luar kota juga sudah komentar mengenai trotoar yang terbatas dan minimnya jembatan penyeberangan. Hal ini jelas mengurangi kenyamanan pejalan kaki,” tambah Hatta.
Ia menegaskan bahwa penyediaan fasilitas pejalan kaki merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. Dengan kelengkapan fasilitas seperti trotoar, zebra cross, dan jembatan penyeberangan, angka kecelakaan dapat diminimalkan, sekaligus meningkatkan kenyamanan wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Palembang.
“Pemerintah harus membuat benchmark atau rencana strategis dalam memfasilitasi pejalan kaki. Perbanyak trotoar, zebra cross, dan jembatan penyeberangan agar pejalan kaki merasa aman,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hatta menyarankan agar pendanaan pembangunan fasilitas tersebut dapat dialokasikan melalui APBD atau memanfaatkan program CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan-perusahaan di Sumatera Selatan, khususnya di Kota Palembang.
BACA JUGA:Heboh Sungai Lilin: Pekerja Gali Pasir Temukan Bayi Perempuan dalam Kantong Kresek Hitam
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang dan Kota Palembang dapat menjadi lingkungan yang lebih aman dan ramah bagi seluruh pejalan kaki.