HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Dampak sistem kelistrikan PLN yang mengalami blackout selama dua hari, membuat pengusaha ternak ayam di Kabupaten Ogan Ilir menjerit.
Betapa tidak, ratusan ayam yang seharusnya bisa dipanen, tiba-tiba mati mendadak lantaran listrik di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, mengalami pemadaman selama dua hari.
Seperti dialami Hipni, pengusaha ternak ayam di Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir, yang mengaku merugi lantaran banyak ayamnya yang mati, padahal sedang panen.
"Ayam yang mati ini sekitar 400 ekor, kalau ditonasekan sekitar 1 ton lebih. Karena berat ayam sekitar 2,5 kilogram hingga 2,6 kilogram," terangnya, Kamis, 6 Juni 2024.
BACA JUGA:Kepala Inspektur Muara Enim Datangi Pemkab Muba, Ada Apa Ya?
BACA JUGA:Ajak Media Sebarkan Narasi Inkulsif untuk Cegah Polaritas Jelang Pilkada
Kendati harus menanggung rugi hingga puluhan juta Rupiah, namun Anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir terpilih periode 2024-2029 ini, tetap ikhlas menerimanya.
"Namanya juga risiko punya kandang, ketika tegangan listrik tidak normal ya seperti inilah yang harus dihadapi, kematian ayam di kandang," lanjutnya.
Menurut Hipni, kematian ayam di kandang miliknya ini, pertama kali diketahui dari para anak kandangnya. Melihat banyaknya ayam ternaknya yang mati, anak kandang pun menjerit.
"Para anak kandang sempat dibuat stres juga, gara-gara listrik terlalu lama padamnya, dan itu berdampak pada ternak ayam kami," ucapnya.
BACA JUGA:Melalui Keadilan Restoratif, Kejari Palembang Hentikan Satu Penuntutan Perkara
BACA JUGA:IRT di Palembang Buat Laporan ke Polisi, Ada Apa ya? Kasusnya Bikin Geleng Kepala!
Dalam kesempatan tersebut, Hipni berharap, kepada pihak PLN hendaknya dapat cepat mengatasi, apabila aliran listrik di wilayah Kabupaten Ogan Ilir mengalami pemadaman.
"Kalau matinya sebentar-sebentar ya tidak jadi masalah. Sebenarnya saya sangat memaklumi, karena personel di PLN itu sudah melakukan yang terbaik untuk melayani masyarakat," paparnya.
Akan tetapi, kata Hipni, apabila terlalu lama terjadinya pemadaman listrik, tentu akibatnya sangat fatal bagi para pengusaha ternak ayam di Kabupaten Ogan Ilir.