Ini Cerita Warga Dekat Rumah Otak Pelaku Pembunuhan yang Kabur dan Cor Pegawai Koperasi

Jumat 28 Jun 2024 - 21:42 WIB
Reporter : Boim
Editor : Imran

"Kami tidak pernah tatap muka dengan pelaku selama tinggal di sini, tidak pernah kumpul-kumpul. Istrinya keluar paling ke pasar paling menyapa. Yang kami tahu Distro itu dulu milik adik istrinya, dulu sering hobi motor-motor antik. Nah, ayuknyo menikah dengan pelaku dan diambil alih Distro itu. Tapi ngapo tega nian yo korban dibunuh, dicor semen pulok," tutup warga bersedih.

BACA JUGA:Yes, Timnas U-16 Indonesia Melaju ke Semifinal, Hajar Laos 6-1

BACA JUGA:Wow Keren! 140 Perguruan Tinggi di Indonesia Ikut Berpartisipasi dalam ASEAN University Games 2024

Diketahui, rumah mewah otak pelaku pembunuhan sadis terhadap Anton Eka Saputra (25), pegawai koperasi sejak Kamis 27 Juni 2024 sudah dipasang garis polisi.

Petugas memasang garis polisi di sekeliling pagar rumah yang baru dibangun sekitar 1 tahun lalu itu untuk kepentingan kepolisian.

Rumah otak pelaku Antoni yang kini kabur bersama istrinya sekaligus pemilik Distro Anti Mahal itu berada di Pasar Tradisional Maskarebet, Jalan Kelengkeng, RT 65, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan AAL, Palembang.

Sejumlah warga sekaligus tetangga pelaku utama ini tak menyangka jika Antoni saat ini menjadi buruan petugas gabungan.

BACA JUGA:Wow! Segini Harga Jahe Merah di Kecamatan Sanga Desa Muba

BACA JUGA:Himbau Warga Beli Gas Elpiji di Pangkalan Resmi

Pihak keluarga korban Anton Eka Saputra (25), pegawai koperasi yang ditemukan dikubur dicor dengan semen di belakang Distro Anti Mahal Maskarebet Palembang sebelum sudah menaruh curiga.

M Jasmadi Pasmeindra SH, kuasa hukum almarhum Anton Eka Saputra (25), menjelaskan memang sejak awal pihak keluarga sudah mencurigai pemilik Distro Anti Mahal, Antoni, ikut terlibat hilangnya korban.

"Memang sehari sebelumnya, korban sempat ribut di telepon dengan nasabah koperasi yang terdengar oleh istrinya," ujar Jasmadi, yang ikut datang menyaksikan ke TKP usai petugas gabungan membongkar kuburan korban yang dicor Rabu 26 Juni 2024 sore.

Menurut Jasmadi, besok harinya sekitar pukul 11.00 WIB, korban pamit dengan istrinya Rensi Lia Fitri (26) dengan alasan menagih ke arah Talang Kelapa.

Handphone korban masih aktif saat dihubungi oleh istrinya pada pukul 16.30 WIB, namun sekitar pukul 17.00 WIB sudah tak aktif lagi.

"Korban pergi mengendarai motor Vario dari rumah kontrakannya di Perumahan Gotong Royong, Blok B15, Kelurahan Soak Simpur, Kecamatan Sukarami," terangnya.

Korban berasal dari Lampung Utara dan memiliki anak yang masih berusia 2 tahun.

Kategori :