Jasmadi menambahkan, mereka menyelidiki dan mencari tahu nasabah korban di arah Talang Kelapa dan hanya ada satu nasabah yakni Distri Anti Mahal yang berada di Maskarebet.
"Sudah dari awal kami mencurigai nasabah ini terlibat. Dan dari hasil rekaman CCTV di sekitar TKP, benar korban Anton datang terekam pada Sabtu 8 Juni 2024 sebelum dilaporkan menghilang. Nomor Hp pemilik Distro dan istrinya juga sudsh tak aktif lagi, jadi kami intai terus," beber Jasmadi lagi.
Bahkan menyebar, kalau pemilik Distro Anti Mahal itu memiliki utang pinjaman Rp10 juta di koperasi tempat korban bekerja dan korban yang ditugaskan untuk menagih.
Selain pergi mengendarai motor Vario, membawa hp korban juga sempat menarik uang sebesar Rp15 juta di BRILink.
"Dan sudah dicek benar, itu uang koperasi kalau tidak salah. Uang dan motor itu kini masih hilang,” cetusnya. Dan kami mendapat informasi dsrinpolisi pada Selasa 25 Juni 2024 salah satu tersangka. Sementara istri dan anak korban sudah pulang ke Lampung Utara dan sangat shock dan stres,” tutupnya. (*)