"Semoga di tahun akan datang bisa ditingkatkan," katanya lagi.
Ketiga, mulai tahun ini, Indonesia mulai menggunakan makanan siap saji dalam layanan katering Jemaah haji Indoesia.
Makanan ini didatangkan dari Indonesia, total ada sekitar 1,7 juta box, dan didistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna.
Jumlahnya masih ditingkatkan, karena potensi kebutuhan untuk makanan siap saji ini bisa mencapai 5-6 juta box. Makanan siap saji ini tentu memenuhi cita rasa nusantara.
Lima Inovasi haji 2024
Gus Menteri juga menjelaskan bahwa lima inovasi haji 2024 tersebut adalah, pertama, transformasi digital dalam melakukan recriutmen petugas.
Pendaftaran dibuka secara terbuka dan online, CAT untuk semua petugas, termasuk tenaga pendukung PPIH di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah.
Kedua, penggunaan aplikasi kawal haji, untuk memberikan ruang bagi jemaah dan warga jemaah bahkan masyarakat secara umum untuk bisa menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah.
Dan hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani.
Ketiga, safari wukuf lansia non mandiri dan disabilitas dengan persiapan yang lebih matang dari aspek akomodasi, petugas maupun layanan konsumsi.
Total tahun ini ada 293 jemaah lansia non mandiri dan disabilitas yang terfasilitasi dan merasa bersyukur bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah dengan keterbatasan jemaah.
Keempat, penggunaan IPS (international Pattient Summary) - atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji.
IPS ini berisikan kesehatan jemaah dari sisi demograsfi, apakah punya alergi, riwayat pengobatan, penyakit, dan apakah sudah di imunisasi atau vaksinasi.
Dengan informasi ini layanan kesehatan di Arab Saudi dapat memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur.
Kelima, penyederhanaan proses tunda atau batal visa. Untuk optimaliasasi penggunaan kuota haji.
Jadi jemaah yang sudah terbit visanya, tapi karena satu dan lain hal batal untuk berangkat/tertunda, di input oleh tim Kementerian Agama Kabupaten/Kota, ke Siskohat.