Menurutnya, pembangunan pedestrian ini tidak hanya memperindah kota, tetapi juga akan menjadi fasilitas yang mendukung pelaksanaan acara-acara besar seperti Lomba Bidar Tradisional.
BACA JUGA:Ini Langkah Strategis Dinas Pendidikan Kota Palembang Tingkatkan Kualitas Pendidikan
BACA JUGA:Sah! Mappilu OKI Siap Kawal Pilkada Serentak 2024
Ia juga menyinggung bahwa Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru (HD), yang seharusnya hadir dalam acara ini, namun karena kesibukan tugas, akhirnya diwakilkan kepada dirinya.
"Tadinya Pak HD akan hadir juga, namun karena kesibukannya, makanya diwakilkan ke saya," tambah Cik Ujang.
Ketua Gerakan Asli Serasan Sekundang (GASS), Marwin Darozi, dalam kesempatan yang sama, mengungkapkan bahwa Lomba Bidar Tradisional ini tidak hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan memberikan hiburan yang meriah bagi masyarakat Muara Enim dan sekitarnya.
Marwin juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, terutama kepada Cik Ujang yang memberikan dukungan penuh.
"Kegiatan ini diikuti oleh 32 regu putra dan 11 regu putri. Kami sangat berterima kasih kepada semua sponsor, terutama kepada Bapak Cik Ujang yang telah membantu sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses," ujarnya.
Lomba Bidar Tradisional ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kekuatan komunitas di Muara Enim.
Kemeriahan acara ini menunjukkan bahwa budaya lokal masih menjadi bagian penting dari identitas masyarakat, dan upaya untuk melestarikannya harus terus dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat itu sendiri.
Dengan dukungan dan partisipasi semua pihak, Lomba Bidar Tradisional di Sungai Enim diharapkan dapat terus menjadi tradisi yang membanggakan dan dinantikan setiap tahunnya. (*)