Menpora Dito Ariotedjo Tegaskan Penghentian Pelatnas Bukan karena Efisiensi Anggaran

Menpora, Dito Ariotedjo (Foto JPNN)--

KORANHARIANMUBA.COM, – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo akhirnya angkat bicara soal isu penghentian sementara pemusatan latihan nasional (pelatnas) di beberapa cabang olahraga. Dengan tegas, Dito menepis anggapan bahwa kebijakan ini diambil karena efisiensi anggaran. Menurutnya, penghentian sementara ini merupakan bagian dari evaluasi tahunan yang rutin dilakukan. 

“Tidak benar kalau penghentian pelatnas ini karena pemotongan anggaran,” ujar Dito dalam keterangan resminya, Selasa malam. “Setiap tahun, evaluasi pelatnas dilakukan di akhir Januari. Ini adalah proses normal sebelum kita menentukan langkah selanjutnya.” 

BACA JUGA:Tinjau Fasilitas Olahraga di Jakabaring Sport City

Dito menjelaskan bahwa program pelatnas 2024 telah berakhir pada 31 Januari 2025, dan saat ini sedang dalam masa evaluasi sebelum kembali dilanjutkan. “Ada jeda waktu di Februari 2025, tapi ini bukan berarti pelatnas dihentikan permanen. Ini bagian dari strategi untuk meningkatkan efektivitas pembinaan atlet,” tambahnya.

BACA JUGA:Perjalanan Tenis Meja, Evolusi dari Permainan Tradisional ke Olahraga Profesional

Lebih lanjut, Menpora menegaskan bahwa evaluasi ini bertujuan untuk menyusun prioritas dalam program pelatnas guna menghadapi kompetisi internasional yang lebih besar. 

“Fokus utama kami adalah persiapan menuju SEA Games 2025 yang akan digelar pada Desember mendatang. Selain itu, kami juga menyiapkan atlet untuk Asian Games 2026, Olimpiade 2028, serta Para Games,” terang Dito. 

Ia juga menegaskan bahwa Kemenpora tetap berkomitmen menjaga kesiapan atlet dan pelatih agar tidak terganggu oleh evaluasi ini. “Kami ingin memastikan prestasi olahraga nasional semakin meningkat dengan strategi yang lebih matang dan terarah.” 

Sebelumnya, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menyebut bahwa sejumlah atlet yang menjalani pelatnas di Pusat Pelatihan Atletik Pangalengan (PPAP), Jawa Barat, dipulangkan akibat kebijakan efisiensi anggaran.  

“Pada 31 Januari 2025, kami diberitahu bahwa para atlet harus dipulangkan dengan alasan efisiensi anggaran,” ungkap Anggota Komisi Humas PB PASI, Singgih Widiyastono. 

BACA JUGA:Jaga Kebugaran Tubuh, Warga Binaan Lapas Sekayu Olahraga Rutin Setiap Pagi

Pernyataan ini sempat memicu spekulasi dan kekhawatiran di kalangan atlet serta masyarakat luas. Namun, dengan klarifikasi dari Menpora, diharapkan semua pihak bisa memahami bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang demi kejayaan olahraga nasional.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan