Menyadari Rahmat Allah yang Luar Biasa

Foto Ilustrasi. (Sumber Istockphoto.com)--

BACA JUGA:Hikmah Dirahasiakannya Malam Lailatul Qadar

BACA JUGA:Meriahkan Idul Fitri, Pemkab Muba Adakan Lomba Pawai Takbiran, Ayo Ikut dan Menangkan Hadiahnya!

Jamaah Jumat Rahimakumullah 

Cerita di atas membuktikan betapa hidup manusia sangat tergantung pada rahmat Allah SWT sebagai pengatur alam jagad raya. 

Dia-lah yang menentukan semuanya. Ia berhak melakukan apapun kepada makhluk. Sebagai Sang Pencipta, sebagai Sang Maha Kuasa, Dia bebas menyiksa dan mengganjar siapa saja yang Ia mau. Tidak ada yang dapat membatasi gerak-Nya. Ketundukan atau kedurhakaan kita kepada-Nya tidaklah mampu menggeser kekuasaannya walau sedikit pun. Oleh karena itulah hidup semua makhluk ini sungguh-sungguh tergantung pada rahmat-Nya, bukan pada kesalihan amal ibadah kita. 

Hadirin Rahimakumullah

Oleh karena itulah, kita diajari sebuah doa yang sangat masyhur:

 ارحمنا ياالله لان رحمتك أرجى لنا من جميع أعمالنا, واغفر لنا ياالله لان مغفرتك اوسع من ذنوبنا 

 Irhamna ya Allah, lianna rahmataka arja lana min jami’i a’malina. Waghfir lana ya Allah, lianna maghfirataka ausa’u lana min dzunubina. 

Artinya: Ya Allah kasihanilah kami, karena rahmat-Mu lebih kami harapkan dari pada semua amal kami. Dan ampunilah kami, karena pengampunan-Mu lebih luas dari pada dosa-dosa kami.  

Begitulah hendaknya, manusia sebagai hamba yang lemah tidak dibenarkan terlalu merasa aman dengan amal ibadah yang telah kita kerjakan. 

Karena hal itu tidak serta merta mampu menyelamatkan kita. Karena keselamatan dan pertolongan itu terkandung dalam rahmat-Nya. Dengan kata lain, sungguh merugi jika manusia merasa nyaman dengan tumpukan dan penjumlahan amal yang telah dilakukannya, dengan harapan amal dan ibadah itu akan menyelamatkannya dari api neraka. 

Hadirin Hafidzakumullah

Sebuah kisah masyhur dari kitab Nashaihul Ibad karya Syaikh Nawawi al-Bantani tentang Imam al-Ghazali. Diceritakan bahwa hujjatul Islam tersebut tampak dalam mimpi, maka ia ditanya: Apa yang Allah lakukan kepadamu? Lalu ia menjawab: Allah membiarkanku di hadapan-Nya, kemudian Allah berfirman: Kenapa engkau dihadapkan kepada-Ku, apa yang engkau bawa? Maka aku (al-Ghazali) menyebutkan segala amal-ibadahku. Tapi Allah menjawab: Sesungguhnya Aku tidak menerima semua amal ibadahmu, kecuali satu amal pada suatu hari ketika kamu membiarkan seekor lalat hinggap di atas tintamu dan meminum tinta itu dari ujung penamu, serta engkau membiarkannya karena kasihan kepada lalat itu. Kemudian Allah berfirman: Wahai malaikat, bawalah hamba-Ku ini ke surga. 

Hadirin yang Dirahmati Allah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan