Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Raih Penghargaan Pelopor Pembangunan ZI
Penghargaan, Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Dapat Penghargaan (Foto Ist).--
HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Muara Beliti turut berpartisipasi dalam upacara peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-60, Sabtu 27 April 2024.
Sebagai bagian dari jajaran Pemasyarakatan di Indonesia, Lapas Narkotika Muara Beliti berkomitmen untuk mendukung tema HBP ke-60 yaitu "Pemasyarakatan PASTI Berdampak".
Hal ini sejalan dengan tujuan pemasyarakatan untuk membina warga binaan agar menjadi insan yang lebih baik dan produktif.
Upacara Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-60 di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti tampaknya berlangsung dengan penuh khidmat dan semangat.
BACA JUGA:Santri Santriwati di Muba Euforia Jadi Tuan Rumah MTQ XXX
BACA JUGA:Pelaku Pencurian dengan Pemberatan Berhasil Diamankan Sat Reskrim Polres Prabumulih
Bertempat di Lapangan Lapas Muara Beliti, momen ini diikuti oleh para pejabat struktural, seluruh petugas Lapas, dan perwakilan Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Lapas.
Kepala Sub Bagian TU, Selamat Riadi, memimpin langsung jalannya upacara. Kehadiran beliau bersama para pejabat lainnya menunjukkan komitmen dan dedikasi Lapas Narkotika Muara Beliti dalam menjalankan tugasnya.
Upacara ini menjadi simbol pemersatu seluruh elemen Lapas untuk bersama-sama mewujudkan tujuan pemasyarakatan.
Tema "Pemasyarakatan PASTI Berdampak" yang diusung dalam Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-60 menjadi sebuah seruan yang menggema di seluruh jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).
BACA JUGA:14 Anak Disabilitas dari SLB Ikuti Program Lisensi Bidang Keahlian Tata Boga
BACA JUGA:Wow Keren! Palembang Bank Sumsel Babel Permalukan Runner-Up Proliga 2023
Tema ini bukan hanya slogan, melainkan komitmen kuat untuk membawa perubahan nyata dalam sistem pemasyarakatan di Indonesia.
Di tengah momen Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-60 yang penuh khidmat, Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama, menerima penghargaan bergengsi.