Bersama 10 Kabupaten/Kota Teken Komitmen Bersama Percepatan Stop BAB Sembarangan
TEKEN Bersama, Komitmen STOP BAB Sembarangan (foto ist).--
HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, SH, MSE bersama para Bupati dan Walikota Se Sumsel berkomitmen mewujudkan target 0% Buang Air Besar Sembarang (SBS).
Hal ini dituangkan dalam Penandatanganan Komitmen Bersama Percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan, komitmen tersebut dilakukan di Ruang Joglo Griya Agung Palembang, Kamis 5 September 2024.
Dari 17 Kabupaten/Kota di Sumsel 10 daerah diantaranya yang menyatakan komitmennya meliputi Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten OKU, Kabupaten OKi, Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Banyuasin, dan Kabupaten Empat Lawang.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi bersama para Bupati dan Walikota Se Sumsel berkomitmen mewujudkan target 0% Buang Air Besar Sembarang (SBS).
BACA JUGA:Pemadaman Karhutla Gambut di Desa Simpang Tiga Tulung Selapan OKI Masih Dilanjutkan
BACA JUGA:Perabot Anyaman Terpinggirkan, Plastik Lebih Mendominasi Pasar
Pj Gubernur Elen Setiadi mengatakan, semua memiliki peran penting dalam upaya menghentikan budaya masyarakat buang air besar sembarangan.
Baik itu dari unsur pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan seluruh elemen masyarakat lainnya.
“Dibutuhkan strategi yang konkret dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya BAB Sembarangan, Dibutuhkan sanitasi yang baik selain sosialisasi dan kampanye kesadaran harus dilakukan secara intensif dan berkelanjutan, dengan melibatkan tokoh masyarakat dan pemimpin lokal sebagai agen perubahan,” ucapnya.
Ditambahkannya, penyediaan infrastruktur sanitasi yang memadai adalah hal yang tak kalah penting.
“Kita harus memastikan bahwa setiap rumah tangga memiliki akses ke jamban yang layak hingga aman dan fasilitas sanitasi lainnya. Pemerintah perlu bekerja sama dengan pihak swasta dan organisasi non-pemerintah untuk menyediakan bantuan dan dukungan dalam pembangunan fasilitas sanitasi,” imbuhnya.
Lebih jauh Elen menyebut, dibutuhkan penguatan regulasi dan penegakan hukum.
BACA JUGA:Tembus Final US Open 2024, Aryna Sabalenka Menggoda Amerika