Lapas Narkotika Muara Beliti Hidupkan Seni Islami, Latihan Hadroh Jadi Sarana Pembinaan Warga Binaan

WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti rutin latihan hadroh (Foto Ist).--

KORANHARIANMUBA.COM – Dalam rangka meningkatkan program rehabilitasi dan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti terus menghadirkan kegiatan yang memperkaya spiritualitas dan membentuk karakter positif. 

Salah satu kegiatan unggulan yang mendapatkan respons luar biasa adalah latihan hadroh yang rutin digelar di Masjid At-Taubah, lapas tersebut.

Latihan hadroh ini tak sekadar menjadi media hiburan, melainkan menjadi sarana penting untuk menumbuhkan kesadaran spiritual dan solidaritas antar-WBP. 

Dalam setiap sesi, WBP diajak untuk mengekspresikan diri melalui seni musik Islami, yang sarat dengan makna religius.

BACA JUGA:Speedboat Terbakar di Pelabuhan Bobong, Cagub Malut Benny Laos dan 5 Orang Lain Tewas

BACA JUGA:Guru di Palembang Alami Teror Diduga dari Mantan Murid, Kaca Jendela Rumah Pecah Dilempar Batu

"Latihan hadroh ini memberikan kami kedamaian dan kesempatan untuk menyalurkan energi positif. Kegiatan ini membantu kami menemukan ketenangan di tengah kesibukan kehidupan di lapas," ujar salah seorang WBP yang tak ingin disebut namanya.

Demi memastikan kualitas pembinaan, pihak Lapas Narkotika Muara Beliti menggandeng pelatih profesional dari Pesantren Ar Risallah, Lubuklinggau. Kehadiran pelatih ini bertujuan untuk memberikan arahan yang tepat, serta memperkenalkan para WBP pada nilai-nilai Islami melalui seni hadroh.

Kalapas Ronald Heru Praptama mengungkapkan bahwa latihan hadroh ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga media edukasi yang penting. Menurut Ronald, kegiatan ini membantu menumbuhkan ketakwaan dan kecintaan terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW, sekaligus memperkuat mental dan spiritual para WBP.

"Kami percaya bahwa melalui seni Islami seperti hadroh, WBP tidak hanya belajar tentang musik, tetapi juga memperdalam kesadaran spiritual mereka. Ini adalah bagian dari pendekatan kami untuk menciptakan pembinaan yang holistik," ungkap Ronald.

Kedepannya, Ronald memastikan bahwa kegiatan ini akan terus dilaksanakan secara rutin sebagai bagian dari program pembinaan berkelanjutan. 

Ia berharap, melalui latihan hadroh, WBP dapat mengembangkan bakat dan minat mereka, serta memperoleh bekal rohani yang kuat untuk menjalani kehidupan setelah masa hukuman mereka berakhir.

BACA JUGA:Ini Pernyataan Sikap dari PB PGRI, Membuat Guru ASN dan Honorer Merasa Tenang

BACA JUGA:Tidak Patuhi Himbauan Polsek Keluang, Pemilik Sumur Minyak Maut Ditahan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan