Hal ini dìakui langsung Kades Kurungan Nyawa 3, Sunaryo. "Memang ada beberapa warga kita kena DBD, tapi sekarang sudah mulai membaik," ungkap Kades.
Meski demikian, Sunaryo menjelaskan warga yang terkena DBD belum ada mendapatkan perhatian dari pihak Dinkes.
Baik pemberian edukasi, serbuk abate hingga tindakan fogging.
"Rencana kita baru akan berkoordinasi dengan kecamatan dan puskesmas besok terkait penyebaran wabah DBD ini. Agar segera ada tindakan," tegas Sunaryo, Selasa 17 Desember 2024.
Menanggapi keluhan warga terkena DBD yang belum mendapatkan perhatian dari pihak Dìnkes, Anggota DPRD OKU Timur Edi Kurniansyah SH angkat bicara.
Sebagai anggota DPRD OKU Timur dari Dapil V Kecamatan Buay Madang, Edi sangat menyoroti kinerja Kadinkes dan jajaran.
Edi mengatakan, semestinya pihak Dìnkes harus bergerak cepat terhadap pengendalian wabah DBD dan jangan hanya berdiam dìri.
Apalagi kata Edi, wabah ini sering terjadi ketika memasuki pancaroba (perubahan musim.red). Mestinya harus ada langkah preventif.
"Sebagai wakil rakyat, saya meminta saudara Bupati Ir H Lanosin segera menegur Kadinkes. Sehingga dapat merespon berbagai keluhan masyarakat," tegas Edi, Rabu 18 Desember 2024.
Edi mengatakan, jika Kadinkes tidak sanggup menangani hal ini, ia menyarankan untuk mundur dari jabatan.
Sebab jangan sampai wabah DBD menjadi momok dì masyarakat.
"Kita akan kawal terus terkait kinerja Dìnkes dalam menangani wabah DBD ini. Sebab korbannya banyak dari warga dapil saya," kata Edi saat menjenguk pasien DBD dì RSUD OKU Timur. (*)