Tidak Kooperatif, Supir Box Dikejar hingga ke Gerbang Tol Keramasan Palembang

JELASKAN, AIPDA Syarief menjelaskan alasan dia ngotot meminta SIM dan STNK Supir Mobil Box (foto ist)--
“Anggota kita melakukan upaya pengejaran terhadap mobil boks, sebab pengendara tidak koperatif dan tancap gas saat akan diperiksa oleh personel yang berjaga di Pos Nilakandi," ungkapnya.
AKBP Yenni mengatakan, alasan anggotanya melakukan pengejaran karena merasa curiga terhadap isi mobil boks. Apalagi, pengemudinya bersikeras tidak mau menunjukkan surat menyurat mobil.
"Awal mulanya saat di lampu merah Pos Nilakandi, petugas melihat pelanggaran kasat mata, yakni tidak menggunakan sefty belt, dan TNBK yang tidak sesuai spesifikasi," ujarnya.
Lanjutnya, pengemudi bukannya koperatif, malah tancap gas meninggalkan anggota di lampu merah, sehingga memicu petugas untuk melakukan pengejaran.
"Mobil itu posisinya boks tertutup, terlebih pengemudi tidak koperatif, jadi petugas merasa curiga, dan berusaha meminta pengemudi untuk koperatif dengan meminta menepi dan menunjukkan surat menyuratnya," sebut mantan Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumsel ini lugas.
Terkait keberadaan pengemudi mobil, AKBP Yenny mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Kepolisian Lampung untuk melakukan pencarian.
"Sebab memang anggota di lapangan saat itu tidak mendapatkan bukti STNK dan SIM-nya," ujarnya.
Yenni juga mengatakan untuk nomor kendaraan ketika dicek asli dan datanya ada.
Namun belum bisa dipastikan apakah nomor plat itu sesuai dengan mobil yang dibawa oleh pengendara tersebut yang akan dikoordinasikan dengan Satlantas Polrestabes Bandarlampung.
Sebelumnya sebuah video yang menunjukkan personel Polantas mengejar sebuah mobil boks sampai ke depan pintu Tol Keramasan.
Video yang viral di media sosial itu menunjukkan potongan rekaman sang sopir mobil merasa keberatan dikuntit oleh petugas Polantas lantaran dituduh mobil yang dikendarainya membawa barang terlarang.
"Bapak ini menuduh saya bawa sabu, periksa-periksa saksi kalau benar saya bawa sabu. Ini sudah penuduhan, pencemaran. Buka silakan, tapi kalau saya gak bawa apa-apaan berarti bapak salah," hardik si pengendara mobil boks itu sambil terus merekam momen dia diikuti oleh dua anggota Polantas hingga berhenti di depan gerbang Tol Keramasan.
Mendapatkan perlawanan dari si pengendara mobil boks si petugas Polantas yang mengenakan masker dan belum diketahui identitasnya itu menegaskan yang dia lakukan sesuai aturan.
"Bukan soal sesuai aturan atau tidak. Bapak tadi menuduh saya bawa sabu ini udah saya buka. Bukan saya melawan, saya punya hak. Bapak menuduh saya bawa sabu," teriak si pengemudi berulang-ulang.
Begitu pintu belakang mobil boks dibuka ternyata memuat pisang dan hal itu kian membuat si pengemudi mobil boks kian terpantik amarah.