Gaet Pembeli dengan Cara Tukar Barang Bekas Menjadi Barang Baru
TUKAR BARANG, Ini Suasana Para IRT Tukar Barang Bekas Menjadi Barang Baru (Foto Reno).--
SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Siapa sangka di dekade kedua abad 21 ini ternyata masih ada transaksi ekonomi dengan cara Barter atau Tukar Barang.
Transaksi yang lumrah terjadi sebelum munculnya mata uang kartal ini, salah satunya masih digeluti oleh Kancil (46) warga kecamatan Babat Toman.
Ia rutin berkeliling di kecamatan Sanga Desa dan Babat Toman guna mengumpulkan barang-barang bekas dengan cara di tukar perlatan rumah tangga seperti gelas, mangkok, kuali, dan panci.
Pria Asli Cirebon ini sudah 20 tahun lebih menggeluti profesi sebagai pengepul barang bekas dengan cara barter ini.
BACA JUGA:Kembali Kapolda Sumsel Berikan Penghargaan kepada 109 Personel, Berikut Daftarnya
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Warga Sungai Keruh Terdampak Banjir Kiriman
"Sudah lama, sudah lama sekali mungkin lebih kalau dua puluh tahun. Awalnya saya bekerja di Jawa namun coba-coba untuk merantau ke daerah sini, nanti barang-barang bekas yang terkumpup juga akan dikirm ke jawa,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan koran ini, Senin 8 Januari 2023.
Menurutnya dibanding membeli barang bekas dengan cara ditimbang, cara barter ini lebih menguntungkan.
Keuntungannya pun bisa dua kali lipat dari pada membeli barang bekas kiloan.
"Ya kalau ditukar itu bisa dua kali lipat untungnya. Pertama kita untung dari beli barang-barang rumah tangga yang cukup murah kalau dalam jumlah besar,” katanya
BACA JUGA:Alamak! Daftar Tunggu Kuota Haji hingga 24 Tahun Kedepan, Lama Sekali?
Kemudian yang Kedua kita tidak perlu repot-repot bayar tmbarang bekas sesuai harga pasaran perkilonya.
“Asal suka sama suka ya kita tukar, kalau tidak mau juga bisa kita timbang saja,” terangnya
Dari hasil mengepul barang bekas dengam cara barter ini ia dan rekannya bisa memperoleh omset belasan juta perbulannya.