Krisis Pemain Melanda Sriwijaya FC, 3 Pilar Utama Hengkang Jelang Penutupan Bursa Transfer

Pemain Asing Sriwijaya FC Gabe Silva.--

KORANHARIANMUBA.COM – Situasi genting tengah melanda Sriwijaya FC, klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, jelang penutupan bursa transfer pemain Pegadaian Liga 2 Indonesia, Rabu, 15 Januari 2025. Alih-alih memperkuat tim untuk menghadapi babak playoff zona degradasi, klub berjuluk Laskar Wong Kito justru kembali ditinggal tiga pemain andalannya.  

Bima Reksa, Imam Witoyo, dan Gabriel Henrique Silva atau Gabe Silva resmi meninggalkan Sriwijaya FC. Kepergian mereka menambah panjang daftar pemain yang hengkang dari skuad Elang Andalas, yang kini menyisakan hanya 13 pemain, termasuk dua nama baru, Zakaria dan Mahyadi Panggabean.  

Bek tengah asal Brasil, Gabriel Silva, mengakhiri kebersamaannya dengan Sriwijaya FC setelah kontraknya berakhir tanpa pembicaraan perpanjangan dari manajemen. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @gabehsilva_13, Gabe mengucapkan terima kasih kepada klub, manajemen, dan para pendukung.  

"Terima kasih Sriwijaya FC, ini merupakan suatu kehormatan untuk mewakili klub, kota, dan penggemar. Saya berharap klub ini dapat kembali ke masa kejayaannya karena kalian pantas mendapatkannya," tulis Gabe, Senin 13 Januari 2025.

BACA JUGA:Bupati dan Wakil Bupati OKI Terpilih 2025-2030 Pimpin Rapat Koordinasi, Ini yang Dibahas

BACA JUGA:Resahkan Pengendara, Polsek Indralaya dan Satpol PP Berikan Imbauan Terkait Ternak Sapi di Ogan Ilir

Kepergian Gabe menjadi pukulan telak, mengingat ia adalah satu-satunya bek tengah tersisa di tim.  

Striker andalan Sriwijaya FC, Imam Witoyo, juga pamit melalui unggahan media sosialnya. "Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, semoga sukses dan jaya selalu," ungkap Imam.  

Sementara itu, Bima Reksa memilih hengkang demi memastikan keberlangsungan ekonomi keluarganya. Pemain asal Bogor ini disebut-sebut telah dipinang oleh klub Liga 1, meski belum mengungkapkan nama klub barunya.  

"Keadaan saya kira akan semakin baik, tapi ternyata masih sama saja. Keluarga di rumah butuh penghidupan juga," ujar Bima.  

Kepergian para pemain disebut-sebut tak lepas dari krisis keuangan yang terus membayangi Sriwijaya FC. Para pemain, pelatih, dan ofisial baru menerima gaji satu bulan pada Januari ini, tanpa pembayaran uang muka dan hak lainnya.  

Situasi ini membuat 12 pemain hengkang dari Sriwijaya FC sepanjang Januari 2025. Kondisi tersebut semakin memperumit langkah tim menghadapi babak playoff zona degradasi, yang krusial untuk menentukan nasib mereka di Liga 2 musim depan.  

Manajemen Sriwijaya FC kini dituntut bekerja ekstra untuk memastikan stabilitas tim, baik secara finansial maupun teknis, guna menghindari ancaman degradasi.  

Dengan sisa waktu yang semakin mendekati pertandingan playoff, pertanyaan besar kini muncul: apakah Sriwijaya FC mampu bertahan di Liga 2 Indonesia? Dukungan penuh dari masyarakat dan solusi konkret dari manajemen sangat dibutuhkan untuk mengembalikan kejayaan Laskar Wong Kito.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan