Ulah Suporter Berujung Sanksi, Persis Solo Didenda Rp25 Juta oleh Komdis PSSI

Suporter Persis Solo--
KORANHARIANMUBA.COM– Ulah suporter yang melanggar aturan kembali merugikan klub Liga 1 2024/2025. Kali ini, Persis Solo harus menerima sanksi denda dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI akibat kehadiran pendukungnya di kandang Madura United.
Keputusan ini diumumkan melalui situs resmi PSSI pada Jumat 14 Februari 2025, berdasarkan hasil sidang Komdis terkait pertandingan yang digelar pada 1 Februari lalu. Dalam putusan tersebut, Persis Solo dijatuhi denda sebesar Rp25 juta.
"Pertandingan: Madura United FC vs Persis Solo, Tanggal Kejadian: 01 Februari 2025. Jenis Pelanggaran: adanya suporter Persis Solo sebagai suporter klub tamu yang hadir dalam pertandingan. Hukuman: denda Rp25.000.000," demikian bunyi cuplikan putusan Komdis PSSI.
BACA JUGA:Pro Billiard Center (PBC) Resmi Dibuka, Siap Kembangkan Biliar ke Seluruh Indonesia
BACA JUGA:Mirip Halaman Masjid Quba Madinnah, Alun-Alun Kota Sekayu Ada Pohon Kurma, Ini Jumlahnya!
BACA JUGA:Duar! Dapat 3.000.000 Pinjaman Tanpa KTP, Pakai DANA
Aturan larangan kehadiran suporter tim tamu sudah ditetapkan untuk menghindari potensi gesekan antarsuporter dan menjaga keamanan pertandingan. Sayangnya, pelanggaran aturan ini masih sering terjadi, yang pada akhirnya merugikan klub sendiri.
Dengan adanya sanksi ini, manajemen Persis Solo diharapkan dapat memberikan sosialisasi lebih lanjut kepada pendukung setianya. Sebab, kehadiran suporter dengan atribut klub di kandang lawan bukan hanya melanggar regulasi, tetapi juga berdampak buruk secara finansial bagi tim yang mereka dukung.
Jika hal serupa terus terjadi, bukan tidak mungkin sanksi yang dijatuhkan akan lebih berat. Selain denda finansial, klub juga bisa mendapat hukuman lain, seperti laga tanpa penonton atau pengurangan poin.
Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh suporter di Liga 1 untuk lebih mematuhi regulasi yang sudah ditetapkan oleh federasi. Kehadiran mereka seharusnya menjadi energi positif bagi klub, bukan justru menambah beban dengan sanksi yang merugikan.
Demi kelangsungan kompetisi yang lebih baik, seluruh elemen sepak bola Indonesia—baik klub, pemain, maupun suporter—harus memahami dan menaati aturan yang ada. Jika tidak, klub kesayanganlah yang akan terus menanggung akibatnya.(*)